PERTEMUAN BUD 57 Print
Tuesday, 01 December 2020 06:03

Pertemuan Mahasiswa BUD IPB 57

 

bud 57 

 

Sabtu, 28 November 2020, BUD IPB mengadakan pertemuan secara virtual dengan mahasiswa baru jalur BUD IPB angkatan 57. Hadir dalam dalam pertemuan tersebut seluruh tim BUD IPB; Ketua Tim BUD, Dr. Ibnul Qayim dan Sekretariat BUD; Ribka Puji Raspati, S.Pi, Moelia Soegimeriyah, S.S, Farchaini Budi Astuti, S.P, M.M, dan Nur Apriani, S.Si. Sebanyak 118 mahasiswa menghadiri pertemuan virtual ini, yang juga menghadirkan alumni program BUD yang berprestasi, Drh. Dedy Surya Pahlawan, S.KH penerima BUD dari Provinsi NTT dan mahasiswa program BUD on going yang berprestasi, Sahrin Nugroho penerima BUD dari Pemerintah Kabupaten Bangka. 

Dipandu oleh Moelia Soegimeriyah, S.S dari Sekretariat BUD, acara dibuka pukul 15.25 WIB dengan doa bersama dan perkenalan. Selanjutnya mahasiswa dipersilahkan untuk berbagi cerita dan kesan menjadi mahasiswa baru IPB. Banyak mahasiswa baru merasa terhambat proses kuliahnya karena keterbatasan koneksi jaringan internet. Di beberapa daerah, jaringan internet akan mati ketika terjadi pemadaman listrik. Oleh karena itu pada sharing session ini, Sekretariat BUD berpesan kepada mahasiswa agar senantiasa aktif dan menjalin komunikasi yang baik dengan teman satu prodi atau kelompok dan tentunya komunikasi dengan setiap dosen pengajar. 

Dalam sambutannya, Dr. Ir. Ibnul Qayim menceritakan kilas balik terbentuknya program BUD. Mengadopsi sistem seleksi mahasiswa baru tanpa tes, progam BUD bertujuan untuk bersinergi membangun daerah dengan pengembangan SDM dan pendidikan. BUD memilih siswa terbaik dan potensial yang dicalonkan oleh pemerintah daerah atau penyandang dana. Ketua Tim juga menghimbau kepada seluruh mahasiswa BUD untuk terus menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan penyandang dana dan secara moral memiliki tanggung jawab ikut membangun daerah atau kembali ke daerah.

Sekretariat BUD dalam pemaparannya menjelaskan program BUD secara keseluruhan, mulai dari definisi, mekanisme penerimaan mahasiswa baru dan kelengkapan dokumen kerjasama. Pentingnya kelengkapan dokumen tersebut menjadi tanggung jawab bersama untuk memastikan terpenuhinya hak dan kewajiban pihak-pihak terkait. Di akhir paparannya, disampaikan kepada mahasiswa BUD 57 untuk mulai merencanakan target-target studi dan menyesuaikan dengan kemampuan penyandang dana dalam pembiayaan biaya pendidikan. 

narasumber

 

Sharing Session

Memasuki Sharing session dengan alumnus dan mahasiswa on going BUD, para mahasiswa semakin bersemangat. Drh. Dedy Surya Pahlawan, S.KH yang kini menjadi staf medis di Suaka Badak Kelian, Kutai Barat, Kalimantan Timur mendapat giliran pertama untuk berbagi kesan dan pesannya selama menjadi mahasiswa berprestasi. Langkah yang dianggap penting untuk memulai adalah mengenali tipe cara belajar yang tepat untuk setiap orang. Ada orang lebih cepat dan mudah memahami materi dengan melihat objek (tipe visual), mendengarkan (tipe auditori), atau harus memperaktikan apa yang dipelajari (tipe kinestetik). Dengan mengetahui dan melatih tipe cara belajar, mahasiswa dapat memaksimalkan potensinya dan bertanggungjawab pada capaian akademik dan non akademik. Selanjutnya, giliran mahasiswa BUD berprestasi sekaligus Duta Institut IPB Batch 5, Sahrin Nugroho membagikan tips dan triknya. Dalam penyampaiannya, Sahrin menegaskan kepada mahasiswa BUD 57 bahwa capaian masuk IPB melalui jalur BUD harus disyukuri karena tidak semua orang dapat sampai pada titik ini. Mulailah mencintai dan mencari kecintaan pada program studi yang diterima. Mulailah mencari celah untuk mengembangkan diri dengan kecintaan tersebut. Di akhir sesi, keduanya memberikan pesan untuk tetap berusaha dan bersemangat menjadi yang terbaik bagi diri sendiri, orang tua, dan daerah.